Prabowo Soroti LSM Didanai Asing untuk Adu Domba
Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini membuat pernyataan yang menarik perhatian publik. Dalam sebuah pidato penting, ia mengingatkan bahwa ada pihak asing yang mencoba memecah belah bangsa Indonesia. Caranya? Lewat pendanaan terhadap LSM dan media di dalam negeri.
Isu Lama, Tapi Kini Makin Serius
Isu pengaruh asing sebenarnya bukan hal baru. Tapi menurut Prabowo, bentuknya kini semakin halus dan membahayakan. Dulu, intervensi dilakukan secara terang-terangan. Sekarang, justru lewat jalur yang terlihat “netral” seperti organisasi sipil dan media massa.
Yang membuatnya makin serius, upaya ini diduga terstruktur dan sistematis. Tujuannya jelas: mengganggu stabilitas nasional lewat adu domba antar kelompok masyarakat.
“Suatu saat akan terbuka siapa yang membiayai mereka, siapa yang mengarahkan mereka,” kata Prabowo dalam pidatonya yang disampaikan dengan nada serius.
Bagaimana Cara Mereka Bekerja?
Menurut penjelasan Prabowo, skemanya cukup sederhana:
- LSM dibentuk dan didanai oleh pihak luar negeri.
- LSM ini kemudian aktif mengkritik pemerintah, menyuarakan isu tertentu.
- Opini publik diarahkan secara sistematis lewat media massa dan media sosial.
- Muncul ketegangan sosial dan konflik horizontal.
Semua ini, katanya, merupakan strategi jangka panjang untuk membuat Indonesia lemah dari dalam. Bukan lagi invasi militer, tapi “perang opini” dan “perang ideologi.”
Media Juga Jadi Alat Adu Domba?
Prabowo juga menyoroti peran media dalam konflik opini. Menurutnya, beberapa media lokal yang seolah netral ternyata mendapat sokongan dari luar negeri.
Dalam situasi seperti ini, media bukan lagi hanya penyampai informasi, tapi bisa menjadi alat propaganda. Masyarakat dibuat bingung dengan narasi-narasi bertentangan yang terus muncul setiap hari.
LSM Tak Semua Buruk, Tapi Harus Transparan
Meskipun Prabowo menyuarakan kekhawatiran soal LSM, ia tidak menyamaratakan. Menurutnya, banyak LSM di Indonesia yang tulus memperjuangkan keadilan sosial dan demokrasi.
Namun, transparansi adalah kunci. LSM seharusnya jujur dan terbuka soal siapa yang mendanai mereka. Jika dibiayai oleh lembaga asing, publik berhak tahu dari mana asal dana dan apa tujuan akhirnya.
Reaksi Masyarakat dan Tokoh Nasional
Setelah pidato itu, beberapa tokoh turut angkat bicara. Banyak yang mendukung Prabowo. Mereka sepakat bahwa intervensi asing bukanlah teori konspirasi, melainkan sesuatu yang nyata.
Beberapa organisasi keagamaan dan tokoh pemuda menyampaikan dukungan dan menyatakan siap membantu menjaga keutuhan bangsa. Mereka juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi yang diterima.
Literasi Digital Jadi Senjata Utama
Di era media sosial seperti sekarang, penyebaran hoaks dan provokasi bisa terjadi sangat cepat. Inilah sebabnya mengapa masyarakat harus memiliki literasi digital yang kuat.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat:
- Cek sumber informasi. Jangan langsung percaya atau membagikan berita.
- Tolak provokasi. Jika ada konten yang memecah belah, jangan ikut menyebarkan.
- Lapor akun mencurigakan. Media sosial memiliki fitur pelaporan yang bisa digunakan.
- Ajak diskusi sehat. Jangan biarkan opini didominasi kelompok tertentu saja.
Nasionalisme Kritis, Bukan Fanatik Buta
Pesan lain dari pidato Prabowo adalah tentang perlunya nasionalisme yang sehat. Nasionalisme bukan berarti anti asing secara membabi buta. Tapi kita harus cerdas dan kritis dalam menyaring pengaruh luar.
Indonesia terbuka untuk kerja sama global, tapi bukan berarti harus membiarkan bangsa ini diarahkan oleh kepentingan luar. Kedaulatan ideologi, informasi, dan budaya harus dijaga.
Kedaulatan Tak Lagi Soal Senjata
Dulu, ancaman terhadap negara identik dengan serangan militer. Kini, ancamannya lebih halus: lewat konten, opini, dan narasi yang dimainkan di ruang digital.
Inilah bentuk perang modern. Tanpa letusan senjata, tapi bisa menimbulkan kerusakan besar terhadap harmoni sosial dan identitas bangsa.
Prabowo menekankan bahwa pemerintah harus waspada, dan masyarakat juga tidak boleh tinggal diam.
Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah?
Beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah antara lain:
- Audit pendanaan LSM secara transparan.
- Meningkatkan kontrol terhadap aliran dana asing.
- Membangun media nasional yang kuat dan independen.
- Membuat regulasi digital yang melindungi ruang informasi dari intervensi luar.
- Mengedukasi masyarakat lewat program literasi digital di sekolah dan komunitas.
Kenapa Indonesia Jadi Target?
Indonesia adalah negara besar dengan kekayaan alam melimpah, penduduk yang besar, dan posisi strategis secara geopolitik. Tidak heran jika banyak kekuatan luar yang tertarik memengaruhi arah kebijakan dan opini publik di dalam negeri.
Jika bangsa ini tidak waspada, kita bisa saja dijadikan alat dalam permainan global tanpa kita sadari.
Saatnya Bangkit dan Sadar
Pidato Prabowo bukan sekadar peringatan biasa. Ini adalah ajakan untuk sadar, bahwa di balik isu-isu sosial yang terus bergulir, bisa saja ada skenario besar yang sedang dimainkan.
Sudah saatnya kita berhenti menjadi penonton. Kita semua punya peran dalam menjaga keutuhan bangsa, termasuk di dunia maya.