Sukabumi kembali dilanda bencana banjir dan longsor yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memaksa ratusan warga mengungsi. Salah satu dampak paling parah adalah putusnya Jembatan Cidadap yang menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto turun langsung ke lokasi pada Sabtu (8/3/2025) untuk meninjau kondisi serta memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Dampak Bencana yang Meluas
Berdasarkan data BNPB per 7 Maret 2025 pukul 18.00 WIB, banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi melanda:
- 12 desa di 9 kecamatan terdampak banjir,
- 30 desa di 22 kecamatan mengalami longsor,
- 229 jiwa dari 125 KK mengungsi akibat banjir,
- 99 jiwa dari 32 KK terdampak longsor,
- 3 orang dilaporkan meninggal dunia,
- 5 orang masih dalam pencarian oleh tim gabungan Basarnas.
Dengan kondisi ini, pemerintah daerah bersama BNPB segera melakukan berbagai upaya tanggap darurat untuk membantu warga yang terdampak.
Kunjungan Wapres Gibran dan Kepala BNPB ke Lokasi Bencana
Setelah sahur, Wapres Gibran dan Kepala BNPB bertolak ke Kecamatan Simpanan untuk meninjau Jembatan Cidadap yang ambruk akibat banjir. Jembatan ini merupakan akses vital bagi warga setempat, dan saat ini warga masih harus menggunakan tali tambang untuk memindahkan kendaraan roda dua.
Selain ke Jembatan Cidadap, Wapres Gibran dan Kepala BNPB juga mengunjungi wilayah terdampak banjir di Sas 2 Kampung Gumelar, Kelurahan Pelabuhan Ratu. Dalam kunjungannya, mereka tidak hanya meninjau lokasi, tetapi juga memberikan bantuan simbolis kepada warga terdampak.
Bantuan dan Langkah Penanganan Darurat
Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak, BNPB memberikan bantuan tahap pertama berupa:
- 100 paket sembako,
- 50 paket alat kebersihan,
- 50 hygiene kit,
- 100 lembar matras,
- 100 paket makanan siap saji,
- 1 unit tenda pengungsi.
Di samping itu, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri terus melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, serta distribusi bantuan ke berbagai lokasi terdampak.
Pemerintah Fokus pada Pemulihan Infrastruktur
Salah satu perhatian utama pemerintah adalah perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir dan longsor. Jembatan Cidadap yang putus menjadi prioritas utama karena perannya yang vital dalam mobilitas warga. Selain itu, pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat rehabilitasi permukiman warga yang terdampak.
Dalam beberapa hari ke depan, pemerintah akan melakukan:
- Pembersihan puing-puing akibat longsor dan banjir,
- Perbaikan sementara jembatan yang rusak,
- Penyediaan posko kesehatan untuk warga terdampak,
- Bantuan tambahan untuk kebutuhan logistik para pengungsi.
Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan deras, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan longsor. Warga di daerah rawan bencana diharapkan segera mengungsi jika kondisi lingkungan memburuk.
Selain itu, BNPB juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam gotong royong membersihkan wilayah terdampak serta melaporkan kondisi darurat ke pihak berwenang.
Kesimpulan
Bencana banjir dan longsor di Sukabumi menjadi perhatian serius pemerintah. Kehadiran langsung Wapres Gibran dan Kepala BNPB menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani dampak bencana. Dengan bantuan yang diberikan serta langkah-langkah pemulihan yang segera dilakukan, diharapkan kondisi di Sukabumi bisa segera pulih. Namun, masyarakat tetap harus waspada dan bekerja sama dalam menghadapi situasi darurat ini.
Jika Anda atau keluarga Anda berada di wilayah rawan bencana, pastikan untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BNPB dan BPBD setempat. Keselamatan adalah prioritas utama!